DafiSchool

Makassar merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dan menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Kota ini memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan wilayah Indonesia bagian timur serta menjadi pusat pendidikan di Sulawesi Selatan. Dengan latar belakang tersebut, sekelompok individu yang memiliki visi besar terhadap dunia pendidikan berkumpul untuk membentuk sistem pendidikan yang lebih baik, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga terbentuklah Yayasan Darul Fikri Makassar.

Yayasan Darul Fikri Makassar pada awal pendiriannya dipimpin oleh tokoh-tokoh yang peduli terhadap dunia pendidikan. Drs. Muhammad Jafar Sodding menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, didampingi oleh tokoh-tokoh inspiratif seperti Tamsil Linrung, Drs. Sonny Haryadi, dan Peni Setyowati, S.Si., M.Si. Kepengurusan yayasan diketuai oleh Dr. dr. Adnan Ibrahim, Sp.Pd, dengan dukungan dari Drs. Mukhtar Tahir, M.Pd., Dra. Yulia Trisnawati, Nelly Mokhtar, S.Ip., dan Irmawati Baharuddin, S.E. Selain Pembina dan Pengurus, juga ditetapkan jajaran Pengawas Yayasan.

Seiring perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan yang semakin dinamis, Yayasan Darul Fikri terus berinovasi. Dengan semangat mencetak generasi unggul yang berakhlak mulia, yayasan ini menginisiasi berdirinya Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri Makassar. Sekolah ini menanamkan nilai-nilai Islam dalam kurikulumnya dengan pendekatan modern. Kurikulum yang diterapkan tidak hanya mengajarkan ilmu agama secara mendalam, tetapi juga membekali murid dengan keterampilan abad ke-21, seperti literasi digital, kecerdasan buatan, dan kewirausahaan berbasis teknologi.

SIT Nurul Fikri Makassar resmi berdiri pada hari Senin, 5 Juli 2010 dengan membuka dua jenjang pendidikan, yaitu TK dan SD. Nama awalnya adalah TKIT Nurul Fikri Makassar dan SDIT Nurul Fikri Makassar, yang berlokasi di kompleks kampus STIE AMKOP Makassar, Jalan Meranti Raya No. 1, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Jenjang TK mencakup Kelompok Bermain (KB), TK A, dan TK B, sedangkan jenjang SD menerima murid baru untuk kelas 1 dan pindahan hingga kelas 4. Pada tahun ketiga, SIT Nurul Fikri Makassar telah berhasil melahirkan alumni pertamanya.

Kehadiran sekolah ini disambut positif oleh masyarakat Makassar. Jajaran Pembina terus berupaya melakukan perbaikan dari segi fasilitas maupun sistem pembelajaran. Dari tahun ke tahun SIT Nurul Fikri Makassar terus berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan. Pada tahun 2017, kepemimpinan yayasan dipegang oleh Ayahanda Hartono, S.T dan mengalami perkembangan pesat. Kemudian, pada 30 November 2023, SIT Nurul Fikri Makassar resmi berubah nama menjadi SIT Darul Fikri Makassar.

SIT Darul Fikri Makassar berkomitmen melayani pendidikan dengan program-program unggulan seperti Kelas Takhassus Tahfiz (khusus menghafal Al-Qur’an), Kelas Internasional Bilingual, pengembangan Sekolah Inklusi, serta berbagai inovasi lainnya untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. Sekolah ini hadir sebagai wadah penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dengan fondasi akhlak mulia.

Yayasan Darul Fikri saat ini mengelola 6 (enam) bentuk unit pendidikan di SIT Darul Fikri Makassar, yaitu Rumah Tumbuh Kembang (RTK), Kelompok Bermain Islam Terpadu (KBIT), Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT), dan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT). SIT Darul Fikri Makassar juga berkomitmen melayani dengan program-programnya seperti kelas khusus menghafal Al-Qur’an (Takhassus Tahfiz), kelas Internasional Bilingual, Pengembangan Sekolah Inklusi, dan berbagai macam inovasi program untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Kehadiran sekolah ini merupakan wadah untuk menawarkan gagasan pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada pencapaian ilmu pengetahuan dengan akhlak mulia sebagai fondasinya. Saat ini, SIT Darul Fikri Makassar memiliki total 1.229 murid aktif dari jenjang RTK hingga jenjang SMA.